Pada tahapan pekerjaan ini merupakan pekerjaan galian dan timbunan agar lahan rata. Pekerjaan galian merupakan pekerjaan  pemotongan tanah untuk  tujuan memperoleh bentuk elevasi permukaan yang dapat sesuai  dengan gambar yang  sudah direncanakan.  Pada tahap ini dimaksudkan untuk mengetahui elevasi jalan diperlukan alat ukur Theodolit.

4. Pekerjaan Sub Grade ( Proses Pemadatan tanah )

Tahap ini dilaksanakan setelah badan jalan terbentuk. Sub Grade merupakan bagian dasar tanah pada bagian bawah lapisan perkerasan jalan,  lapisan tanah ini berupa tanah asli yang dipadatkan mupaun  dari tanah urugan dari tempat lain. Proses untuk pemadatan tanah menggunakan Alat Buldozer dan Vibrator Roller

5. Pekerjaan Sub Base Course (Lapis Pondasi Bawah)

Pada tahap ini dilaksanakan setelah lapisan sub grade memenuhi standar kepadatan. Selanjutnya adalah pekerjaan penghamparan material pondasi bawah, yaitu berupa Batu Kali atau Batu Limstone dengan menggunakan alat transportasi Dump Truck yang kemudian diratakan serta dipadatkan menggunakan alat Tandem Roller.
Untuk ketebalan lapis pondasi Sub base course biasanya sekitar 30 c m.

Fungsi utama Lapisan sub base course adalah :

• Bagian kontruksi jalan yang menyebarkan beban roda ketanah dasar.
• Mengurangi tebal lapisan di atasnyal.
• Lapis peresapan agar air.

Proses penghamparan Sub base course. 

 

Pada tahap ini, langkah pertama adalah membuat patok yang berfungsi untuk mengukur ketebalan tanah kemudian mendatangkan material ke lapangan.

Sub Base course pada Prinsipnya merupakan proses pemadatan yang dimulai dari pinggir bagian yang rendah ke bagian yang lebih tinggi. Proses perataan dengan menggunakan Motor Grader dan pemadatannya menggunakan Tandem Roller.

6. Pekerjaan Base Course (Pondasi Atas)

Pada tahap ini, dilakukan penghamparan material Pondasi Bawah yang berupa Sirdam sama menggunakan Dump Truck dan diratakan lagi dengan Tandem Roller.

Material terbaik untuk lapis pondasi atas adalah campuran 70% batu pecahan berwarna abu keputihan ukuran 1 sampai dengan 5 cm,dan 30%  lagi campuran abu batu atau pasir.

Setelah kelihatan rata selanjutnya dipadatkan kembali menggunakan tire Roller sambil disiram air secukupnya.

Sebelum di hampar lapisan atas ( A T B =Asphalt Treated Base ) atau A C B diperlukan Lapis resap pengikat antara Base Course dan A T B yaitu Prime coat dan untuk membersihkan debu menggunakan Air Compressor.

Fungsi prime coat diantaranya:

• – Memberikan daya ikat antara lapis pondasi agregat dengan campuran Aspal.
• – Mencegah lepasnya  butiran lapis Agregat jika dilewati kendaraan sebelum dilapis aspal
• – Mencegah lapis agregat  dari pengaruh cuaca.

7. Pekerjaan Hotmix Binder Coarse  atau Lapisan Atas ATB

Tahap kemudian dilakukan Pelapisan atas menggunakan material ashpalt jenis ATB ( Asphalt Treated Bas e) atau AC-BC Dan pelapisannya menggunakan mesin finisher lalu di padatkan menggunakan mesin TR.

8. Pekerjaan Surface Course ( Lapisan Permukaan )

Pada tahap ini, adalah penghamparan lapisan permukaan menggunakan Asphalt hotmix yang proses  penghamparan nya menggunakan mesin finisher lalu dipadatkan mengunakan Tandem Roller.

9. Pekerjaan Finishing

Pada tahap ini, merupakan pekerjaan Finishing yang dilakukan dengan pemadatan serta perataan permukaan jalan dengan menggunakan alat Peuneumatic Roller.

10. Pekerjaan Marka Jalan

Tahap terakhir yang harus dekerjakan adalah pembuatan marka jalan. 

 

Itulah pembahasan tentang tahapan pekerjaan pembuatan jalan yang benar supaya awet dan berkualitas.